Mangrove
merupakan jenis tanaman yang tumbuh di pesisir pantai dan salah satu
bentuk ekosistem hutan yang unik dan khas dan terdapat di daerah pasang
surut air laut serta bertoleransi dengan salinitas air laut. Mangrove
juga menjadi tempat yang baik untuk berkembangbiak bagi beberapa spesies
ikan. Mangrove memiliki peranan penting baik secara ekologis maupun
ekonomis. Secara ekologis, mangrove berperan sebagai pelindung pantai
dari angin, gelombang dan badai. Tegakan mangrove berperan sebagai
benteng biologis pemukiman, bangunan dan pertanian dari angin kencang
atau instrusi air laut. Secara ekonomis,
mangrove dapat dimanfaatkan langsung untuk keperluan sehari-hari seperti kayu
bakar, bahan bangunan, keperluan rumah tangga, kertas, obat-obatan, kulit kayu
dan arang bahkan buahnya dapat diolah menjadi aneka makanan dan minuman.
Desa Tajungan
merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Kamal, Kabupaten Bangkalan.
Desa Tajungan memiliki ekosistem mangrove yang menjadi andalan pada sektor ekowisata.
Untuk saat ini, pemanfaatan mangrove sendiri terbatas pada sektor ekowisata
saja.
Kegiatan
pemanfaatan tanaman mangrove ini bertujuan menambah pendapatan ekonomi
masyarakat sekitar juga untuk mengenalkan produk olahan mangrove kepada
masyarakat luas, serta dapat memberikan kesadaran terhadap masyarakat
bahwa mangrove memiliki banyak manfaat, baik itu manfaat ekonomi serta
ekologisnya. Hal ini juga dapat menjadi sarana pelestarian hutan
mangrove yang terdapat di Desa Tajungan.
Salah
satu jenis mangrove yang tumbuh di Desa Tajungan adalah mangrove
Api-api (Avicennia Marina). Mangrove Api-Api (Avicennia Marina) biasa
tumbuh di tepi atau dekat laut sebagai bagian dari komunitas hutan
bakau. Komposisi hasil analisa dari bagian tanaman mangrove Api-api
menunjukkan bahwa bagian biji tanaman banyak mengandung protein sebanyak
10.8% dan karbohidrat sebanyak 21.4%, sehingga biji tanaman tersebut
dapat dijadikan altematif sebagai bahan pangan. Salah satu pemanfaatan
buah Mangrove Api-Api yaitu dengan mengolahnya menjadi Kerupuk.
Hasil
uji terhadap kadar vitamin B dan C pada biji Avicennia Marina
menunjukkan hasil yang lebih tinggi, yaitu sebagai berikut:
- Kandungan vitamin B pada biji sebesar 3,74 mg/100g bahan, dan
- Kandungan
vitamin C nya sebesar 22,24 mg/100 g bahan.
Kandungan kedua vitamin ini
menunjukkan bahwa biji sebagai bahan pangan ternyata juga dapat memenuhi
kebutuhan sebagian vitamin B dan C yang
diperlukan oleh tubuh.
Buah
Api-api untuk dijadikan bahan makanan harus melalui proses pengolahan terlebih
dahulu. Hal ini dikarenakan di dalam buah jenis ini mempunyai kandungan tanin
yang cukup berbahaya jika dikonsumsi oleh manusia. Selain itu pengolahan ini
dimaksudkan untuk menghilangkan kadar rasa pahit (tanin) yang terkandung dalam
buah. Namun apabila diolah dengan baik maka buah ini aman untuk dikonsumsi.
Berikut
adalah proses pengolahan mangrove Api-api sebelum dijadikan bahan makanan
adalah sebagai berikut:
- Api-api dikupas kulitnya dibelah menjadi 4 bagian dan dibuang kapas putihnya
- Rebus buah magrove api-api dan campurkan abu gosok, tunggu hingga lunak selama kurang lebih 20 menit
- Setelah lunak, tiriskan dan Cuci hingga bersih
- Setelah dicuci, rendam menggunakan air bersih selama 2x24 jam (2 hari)
- Ganti air rendaman 6 jam sekali atau apabila air rendaman terasa pahit, lakukan terus menerus sampai airnya terasa tawar.
- Setelah perendaman selama 2x24 jam (2 hari) buah mangrove api-api siap digunakan untuk bahan makanan.

0 Komentar