Pada saat para nelayan melaut bahkan penduduk Tajungan lainnya, ditemukan sebuah mayat yang terlentang di pinggir laut. Masyarakat berusaha untuk membuangnya ketengah. Beberapa kali dilakukan mayat tersebut tidak mau ke tengah, tetap mendekat ke tepi laut. Akhirnya ada salah satu warga yang bermimpi bahwa mayat tersebut ingin di kubur di Desa Tajungan. Mayat tersebut bernama Kyai Teguh. Akhirnya, Kyai Teguh dijadikan keramat oleh warga Tajungan.
Desa Tajungan dengan Desa Gili Barat terbelah oleh lautan. Kemudian lautan tersebut oleh nenek moyang Desa Gili Barat di buatlah sebuah tambak, salah satunya oleh Kyai Nawawi. Bertambahnya tahun bertambah pula penduduk Tajungan, sehingga dengan kurangnya lahan dan akses jalan menuju desa lain, dan tambak pun di buat jalan oleh pemerintah. Penduduk Tajungan adalah pendatang dari Gresik. Jadi tidak asli dari Madura, sehingga bahasa sehari-hari masyarakatnya adalah Bahasa Jawa.
0 Komentar